PT Pertamina berhasil mencatatkan pendapatan perusahaan sebesar US$ 57,51 miliar sepanjang 2021 atau meningkat 39% dari pencapaian 2020 sebesar US$ 41,47 miliar. Pertamina juga cetak laba bersih 2021 senilai US$ 2,05 miliar atau meningkat 95% dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar US$ 1,05 miliar (setara Rp 15 triliun).<br /><br />Capaian Pertamina dipengaruhi sejumlah faktor dan strategi pertamina dalam perjalanan 2021. Di antaranya produksi hulu migas yang meningkat 3,93% yakni sebesar 897 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD) dari produksi tahun 2020 sebesar 863 MBOEPD.<br /><br />Selain itu, harga minyak mentah Indonesia (ICP) juga melebihi target 2021, yang awalnya dipatok US$ 40 per barel, namun dalam RKAB Pertamina harga ICP rata-rata US$ 68 per barel.<br /><br />"Dari sanalah kami kemudian dapat windfall. Jadi selain produksi meningkat juga karena harga minyak," jelas Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati dalam Gathering di Grha Pertamina Jakarta, Rabu (8/6).<br /><br />PT Pertamina juga melakukan sejumlah program penghematan (cost saving) senilai US$ 1,3 miliar. Program Cost Optimization yang berhasil menghemat US$ 2,2 miliar, Cost Avoidance US$ 350 juta dan Revenue Enhancement sebesar US$ 0,5 miliar.<br /><br />Walau begitu, laba bersih Pertamina pada 2021 belum melampaui capaian konsistensi laba yang dicatatkan sejak sebelum pandemi. Sepanjang tahun 2-17-2019, rata-rata Pertamina mencetak lama di atas US$ 2,5 miliar.<br /><br />======================================================<br /><br />Mulai Sekarang #KalauBicaraPakaiData<br /><br />Pantau dan Subscribe Katadata Indonesia.<br /><br />Official Website : https://katadata.co.id/<br />Youtube : https://www.youtube.com/c/KatadataInd...<br />Instagram : https://www.instagram.com/katadatacoid<br />Facebook : https://www.facebook.com/katadatacoid/<br />Twitter : https://twitter.com/katadata
